Langsung ke konten utama

RANGKUMAN MATERI DAN CONTOH SOAL PH LARUTAN ASAM BASA DAN TITRASI ASAM BASA


PH LARUTAN ASAM – BASA
 Derajat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi H+ dan dinyatakan dalam skala pH.

Ingat !!!
pH = –Log[H+]
pOH = –Log [OH-]
pKw = pH + pOH = 14

Ingat !!!
Larutan asam mampunyai pH<7, makin asam [H+] makin besar, pH makin kecil 
Larutan asam mampunyai pH>7, makin basa [OH-] makin besar, pH makin besar
Larutan netral pH = 7

Asam/ basa Kuat = terionisasi sempurna dalam larutan
Asam/ basa Lemah = terionisasi sebagian dalam larutan

Ingat !!!
Konsentrasi asam/basa Kuat 
Asam Kuat  [H+] = aM
Basa Kuat [OH-] = bM

Ingat !!!
Konsentrasi asam/basa Lemah 
Asam Kuat  [H+] = Ka.M
Basa Kuat [OH-] = Kb.M

Ingat !!!
Derajat ionisasi
Asam lemah α = Ka/M
Basa lemah α =  Kb/M


CONTOH SOAL pH larutan asam basa!

Dua limbah air (X dan Y) diuji kadar pH-nya dengan beberapa indikator asam basa menghasilkan data sebagai berikut:

Perkiraan nilai pH limbah X dan Y berturut-turut adalah…
Jawab:
Urutkan urutan indikator mulai dari indikator pada rentang pH kecil ke pH besar
Saat diberi metil jingga zat X = kuning maka menunjukkan rentang pH 4,4 → diberi metil merah = kuning maka rentang pH 6,3 → diberi bromtimol biru = biru maka rentang pH 7,6 → diberi pp = merah maka rentang pH 10,0. Jadi dapat disimpulkan zat X ber-pH ³ 10

Saat diberi metil jingga zat Y = kuning maka menunjukkan rentang pH 4,4 → diberi metil merah = jingga maka rentang pH antara 4,2-6,3 → diberi bromtimol biru = kuning maka rentang pH 6,0 → diberi pp = tidak berwarna maka rentang pH 8,2. Jadi dapat disimpulkan zat Y ber-pH 4,4 – 6,3

TITRASI ASAM BASA

Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan kadar larutan. 
Ingat !!!
M1V1 = M2V2
1=asam  2=basa
 
                                                 





Jika kekuatan asam basa dalam titrasi sama titik ekivalen berada pada pH=7.
Jika asam lemah dititrasi dengan basa kuat titik ekivalen berada pada pH>7
  Jika basa lemah dititrasi dengan asam kuat titik ekivalen berada pada pH<7

Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi asam basa atau sebaliknya disebut kurva titrasi. Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.
                                                                                                                            
CONTOH SOAL TITRASI ASAM BASA !
Sebanyak 25mL asam cuka dititrasi dengan larutan KOH 0,01M. Data hasil percobaan sebagai berikut:
No.
Volume KOH
1.
2.
3.
51 ml
49 ml
50 ml

Konsentrasi asam cuka yang dititrasi tersebut adalah…
Jawab:
Dari masing-masing konsentrasi yang terdapat pada tabel dimasukkan rumus satu-persatu.

I.        M1V1 = M2V2
M1 . 25ml = 0,01M . 51mL
M1            = (0,01 . 51)/25
M1            = 0,0204M

II.     M1V1 = M2V2
M1 . 25ml = 0,01M . 49mL
M1            = (0,01 . 49)/25
M1            = 0,0196M

III.  M1V1 = M2V2
M1 . 25ml = 0,01M . 50mL
M1            = (0,01 . 50)/25
M1            = 0,02M

Maka M1 adalah = (0,0204M + 0,0196M + 0,02M)/3 = 0,06/3 = 0,02

SOAL LATIHAN!!
1.   Larutan dengan pH 12 dibuat dengan cara melarutkan X gram NaOH (Mr=40) dalam air sampai 500mL. besarnya X adalah…
a.       4                     c. 1                              e. 0,2
b.      2                     d. 0,4

2.    pH asam formiat 0,1M (Ka = 10-7) adalah…
a.       2                 b. 3                             c. 4               d. 6                    e. 8

3.      Larutan dengan pH 12 dibuat dengan melarutkan x gram NaOH dalam air hingga 500mL. besarnya x adalah…
a.       4             b. 2           c. 1              d. 0,4             e. 0,2

4.      Sebanyak 250mL asam klorida dititrasi dengan larutan NaOH 0,25M. Jika dalam proses titrasi tersebut diperlukan 500mL larutan NaOH, konsentrasi larutan asam klorida sebesar…
a.       0,1M         b. 0,15M           c. 0,20M             d. 0,25M           e. 0,50M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN MATERI DAN CONTOH SOAL LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS   Larutan penyangga merupakan larutan yang mepunyai fungsi mempertahankan pH. Larutan penyangga selalu terbentuk dari asam atau basa lemah dengan garamnya. Fungsi larutan penyangga: 1.     Di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH darah agar sesuai dengan karakteristik reaksi enzim 2.     Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menjaga pH dalam makanan kaleng agar tidak mudah rusak oleh bakteri                                                   Hidrolisis adalah reaksi penguraian dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion-ion garam (dalam air) dengan air sehingga ion(+) dan ion(-) dari garam akan bereaksi dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Macam-macam hidrolisis ada 4 yaitu: 1.                       Hidrolisis sempurna: berasal dari asam lemah dengan basa lemah 2.                       Hidrolisis sebagian: berasal dari asam lemah dan basa kuat   serta   dari basa lemah dan asam kuat 3.                       Tid

RANGKUMAN MATERI DAN CONTOH SOAL LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT dan NON ELEKTROLIT RANGKUMAN MATERI Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat diionkan sehingga dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat diionkan sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu: 1.    Elektrolit Kuat 2.    Elektrolit Lemah Kekuatan ionisasi suatu zat dinyatakan sebagai tetapan ionisasi (α) α =   jumlah mol zat yang terionisasi /  jumlah mol zat mula-mula CONTOH SOAL! Perhatikan tabel data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa Sample air: Sample air Lampu Gelembung Gas pada Elektrode A Tidak Nyala Tidak ada gelembung B Tidak Nyala Ada gelembung sedikit C Menyala terang Ada gelembung sedikit D Tidak Nyala Ada gelembung banyak yang memiliki daya hantar l